Senin, 25 Juli 2011

Suarez Nyaris Selevel "King Kenny"


LIVERPOOL Mantan bek Liverpool, Mark Lawrenson, berpendapat, kemampuan Luis Suarez hampir mendekati kemampuan yang dimiliki oleh Kenny Dalglish ketika menjadi pemain "The Reds" pada era 1977-1990.
Suarez didatangkan dari Ajax pada pertengahan musim lalu. Penyerang asal Uruguay itu pun langsung membuktikan kualitasnya di Anfield. Tidak bisa dimungkiri, Suarez menjadi aktor penting kebangkitan "Si Merah" setelah sukses finis di peringkat keenam pada akhir musim.
Suarez kembali menjadi buah bibir ketika tampil di Copa America 2011. Dua gol yang diciptakan penyerang berusia 24 tahun ke gawang Peru itu mengantarkan Uruguay lolos ke babak final.
Tambahan dua gol menempatkan Suarez untuk sementara menjadi pencetak gol terbanyak bersama penyerang Argentina, Sergio Aguero, yang masing-masing mengemas tiga gol.
"Suarez adalah satu pemain besar bagi saya. Banyak pemain telah bergabung dengan Liverpool dan orang-orang mengatakan: pemain itu mengingatkan kami dengan Dalglish. Namun menurut saya, Suarez adalah yang paling mendekati," ujar Lawrenson seperti dikutip dari situs resmi klub.
"Kenny pun tampak bersemangat ketika dia berbicara soal Suarez. Ketika Anda melihat seperti apa gol Suarez ke gawang Sunderland musim lalu, Anda pasti bertanya-tanya bagaimana dia melakukannya?"
"Dia memiliki kemampuan luar biasa. Dia sangat memperhatikan segala hal. Dia merupakan pekerja tim yang siap membantu dan semua pemain dari Amerika Selatan bisa mencontohnya," tuturnya.
Dalglish tampil 355 kali dan mencetak 118 gol ketika masih membela Liverpool. Dalglish pun tergolong sukses sebagai pelatih usai memutuskan gantung sepatu pada 1990. Sebelum melatih Liverpool, Dalglish pernah menangani Blackburn Rovers, Newcastle United, dan Celtic

Suarez: Liverpool Berpeluang Juara Premier League


BUENOS AIRES — Striker Liverpool, Luis Suarez, mengaku timnya tak akan mengulangi kesalahan mereka pada musim lalu. Ia yakin, dengan skuad yang ada saat ini, Liverpool akan mampu bersaing dengan tim lain untuk menjadi juara Premier League musim depan.
Skuad Liverpool memang lebih kuat saat ini. Kehadiran Stewart Downing, Charlie Adam, Alexander Doni, dan Jordan Henderson diyakini semakin menyempurnakan komposisi pemain yang dimiliki.
"Di Liverpool, kami selalu memimpikan untuk menjadi juara Premier League. Tentu saja kami tahu itu liga yang sulit untuk dimenangkan dan sangat kompetitif. Ada banyak tim yang ingin menjadi juara," ujar Suarez kepada Daily Mail.
"Namun, sekarang kami punya skuad yang berkualitas. Kami percaya dengan manajer kami dan saling percaya satu sama lain. Kami yakin tentang hal ini (jadi juara Premier League)," sambungnya.
Musim lalu, Liverpool memang kalah telak dari Manchester United yang akhirnya keluar sebagai juara. Bahkan, mereka gagal mewujudkan target minimal mereka untuk bermain di kompetisi Eropa. Namun, justru kegagalan "The Reds" tampil di Eropa disyukuri oleh Suarez. Ia menilai, timnya akan bisa lebih fokus ke Premier League.
"Mungkin dengan tidak bermainnya kami di Liga Europa musim depan, hal itu akan membantu kami. Kami akan lebih fokus ke liga domestik dan mencoba mendapatkan posisi setinggi mungkin di klasemen," kata pemain asal Uruguay ini.

Inilah Penjelasan Rossi tentang Hasil di Laguna


LAGUNA SECA — Valentino Rossi belum juga menunjukkan performa menggembirakan seperti yang diinginkan. Hasil GP Amerika Serikat, Minggu (24/7/2011) sore atau Senin (25/7/11) dini hari memberikan gambaran bagaimana "The Doctor" dan Ducati tunggangannya masih jauh dari persaingan untuk memperebutkan kemenangan sehingga perlu kerja ekstra keras lagi.
Ducati terus bekerja dan kami harus tetap fokus dan positif, membuat kemajuan selangkah demi selangkah.
-- Valentino Rossi
Pada seri kesepuluh di Laguna Seca itu, Rossi unggul atas rekan setimnya, Nicky Hayden, dalam perebutan posisi keenam. Juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut sedikit beruntung bisa meraih hasil tersebut karena pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, mengalami kecelakaan pada awal lomba sehingga secara otomatis, Rossi, yang start dari urutan ketujuh, naik satu strip.
Akan tetapi, pautan waktu mantan juara di Laguna Seca itu dengan Casey Stoner, selaku pemenang, sangat jauh karena mereka terpisah 30 detik. Secara keseluruhan pun, Rossi hanya berada di peringkat ketujuh untuk catatan waktu terbaik sebuah lap di balapan ini, dan lebih pelan 0,847 detik dari Stoner.
Rossi menyadari, Ducati GP11.1 yang untuk keempat kalinya dipakai sejak GP Belanda 25 Juni lalu itu belum terlalu kompetitif. Jika dibandingkan dengan GP11 yang dipakai pada seri pertama di Qatar, hasilnya nyaris tak jauh berbeda karena waktu itu pun Rossi hanya bisa finis di urutan ketujuh dan jauh tertinggal dari Stoner, yang juga menjadi pemenang.
Meskipun demikian, mantan pebalap Honda dan Yamaha ini tetap berpikiran positif. Dia berharap proses perubahan yang sedang terjadi bisa tetap berlangsung.
"Kami bekerja dengan baik pada akhir pekan ini," ungkap Rossi, yang sudah berkumpul lagi dengan bos kru, Jerry Burgess. "Kami memulainya dari sebuah posisi yang lebih baik dibandingkan balapan-balapan sebelumnya, dan saya juga melakukan start yang bagus sehingga bisa bertahan dengan para pebalap di depan.
"Saya berhasil menyelesaikan satu lap dengan waktu sekitar 1 menit 22 detik, tetapi kemudian saya dua kali sulit membelok ketika menginjak benjolan di Tikungan 5 dan hampir jatuh."
"Saya masih harus melewati balapan yang sulit setelah itu karena Nicky terus menempel dan tidak memberi kesempatan kepada saya untuk bernapas. Kami tentu saja tidak ingin bertarung untuk memperebutkan posisi keenam, tetapi kami memiliki beberapa masalah pada saat itu dan kita harus mencoba untuk melakukan yang terbaik dengan apa yang dimiliki."
"Kami kehilangan banyak waktu saat masuk tikungan. Saat itu saya sangat lamban karena tidak punya rasa yang cukup. Meski demikian, Ducati terus bekerja dan kami harus tetap fokus dan positif, membuat kemajuan selangkah demi selangkah."
"Dalam jangka pendek, kami harus bisa memangkas waktu sepersepuluh detik agar tetap bertahan di kelompok (bertarung untuk posisi keempat) Spies, Sic, dan Dovizioso. Kemudian kami akan berpikir tentang orang lain."
Dalam pertarungan selama 32 lap itu, Rossi hanya unggul kurang dari satu detik dari Hayden, yang menggunakan Ducati GP11. Ini membuat manajer tim Vittoriano Guareschi menilai pebalap Italia tersebut mampu membuat peningkatan selama akhir pekan sehingga dalam lomba dia bisa lebih nyaman.

Minggu, 24 Juli 2011

Melacak Akar Konflik Antar Perguruan Silat di Karisidenan Madiun



Kasus perkelahian antar perguruan silat yang di motori oleh Persaudaraan
Setia Hati Terate (PSHT) dan Setia Hati winongo atau di sebut STK (Sedulur tunggal kecer) di karesidenan madiun akhir-akhir ini sangat marak dan melibatkan masa pendukung secara massif dan di sertai dengan pengerusakan serta jatuhnya korban jiwa.

Konflik yang berpangkal dari perbedaan penafsiran dan klaim kebenaran tentang ideoligi keSHan merambat hampir seluruh karisedanan Madiun. Hadirnya konflik tersebut juga meinimbulkan keresahan dan ketidaknyaman berbagai lapisan masyarakat. Arkeologi Kekerasan SH Terate VS SH Winongo Perkelahian secara turun temurun antar SH Terate dan SH Winongo tidak lepas dari setting sejarah yang melatarbelakangi.

Kedua perguruan tersebut awalnya merupakan satu perguruan yaitu Setia Hati (diawali berdirinya Sedulur Tunggal Kecer) yang berdiri di
kampung Tambak Gringsing Surabaya oleh KI Ngabei Soero Diwiryo dari Madiun pada tahun 1903. Pada tahun tersebut KI Ngabei belum menamakan perguruannya dengan nama Setia Hati namun, bernama “Joyo Gendilo Cipto Mulyo” hanya dengan 8 orang siswa, didahului oleh 2 orang saudara yaitu Noto/Gunadi (adik kandung KI Ngabei sendiri) dan kenevel Belanda. Organisasi silat tersebut mendapat hati di kalangan masyarakat sekitar tahun 1917, yang mana Joyo Gendilo Cipto Mulyo mealkukan demonstarsi silat secara terbuka di alun–alun Madiun dan menjadikannya sebgai perguruan yang popular di kalangan masyarakat karena gerakan yang unik penuh seni dan bertenaga.

Pada tahun 1917 Joyo Gendilo Cipto Mulyo bergati nama dengan Setia Hati. Pendiri perguruan tersebut meninggal pada tanggal 10 November 1944 dalam usia 75 tahun, dengan meninggalkan wasiat supaya rumah dan pekarangannya diwakafkan kepada Setia Hati dan selama bu Ngabei Soero Diwiryo masih hidup tetap menetap di rumah tersebut dengan menikmati pensiun dari perguruan tersebut.

KI Ngabei dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu nisan garnit dengan dikelilingi bunga melati. Dan oleh berbagai kalangan makam Ki Ngabei dijadikan pusat dari perguruan Setia Hati. Dan pada Tahun 1922 Murid KI Ngabei Soero Diwiryo mendirikan Setia Hati Teratai sebagai respon untuk mengembangkan Pencak silat dengan ideologi ke SH an.

Pertentangan Ideologi memulai memuncak ketika pendiri SH meninggal yang mana konflik tersebut di motori oleh dua murid kesayangan Ki Ngabei Soero Diwiryo yang mengakibatkan pecahnya SH dan terbagi dalam 2 wilayah teritorial yaitu SH Winongo yang tetap berpusat di Desa Winongo dan SH Terate di Desa Pilangbangau Madiun.

Konflik kedua murid merambat sampai akar rumput sampai sekarang yang di penuhi rasa kebencian satu sama lain. Belum lagi konflik di perparah kepentingan politik dan perebutan basis ekonomi. Basis pendukung antar kedua perguruan di bedakan oleh perbedaan kelas juga. SH Winongo berkembang dalam alan perkotaan dan basis pendukungnya adalah para bangsawan atau priyayi sedangkan SH Teratai berkembang di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Perpecahan kedua perguruan tadi juga terletak dalam strategi pengembangan ideologi yang satu bersifat ekslusif sedangkan Hardjo Utomo ingin membangun SH yang lebih bisa diterima masyarakat bawah guna melestarikan perguruan.

Melihat dari latar belakang tersebut konflik yang tejadi adalah konflik identitas yang mana kedua perguruan tersebut saling mengklaim kebenaran pembawa nilai Ideoligi SH yang orisinil dan menganggap dirinya yang paling baik dan benar. Klaim kebenaran terus menerus di reproduksi sehingga membentuk praktek–praktek diskursif yang saling meyalahkan satu sama lain.

Konflik yang di gerakkan oleh klaim kebenaran pemegang otoritas tunggal ideologi ke SH an juga di dukung olehkultur agraris masyarakat setempat yang dalam kehidupan sehari-hari tidak mempunyai kegiatan selain bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari –hari. Tumbuh suburnya perguruan silat di karesidenan Madiun juga di topang oleh idelogi pencak silat yang di olah kebatinan kejawen yang sangat familiar dalam kehidupan sehari–hari.

Implikasinya kelompok silat menjadi suatu yang itegral dalam kehidupan masyarakat dan masyarakat juga ikut melestarikan konflik di sebabkan tingkat partisipasinya dalam kelompok silat sangat tinggi. Hadirnya kelompok silat dalam masyrakat agraris adalah sebuah media sosial untuk melepaskan rutinitas sehari–hari dan sebagai pelepas tekanan kemiskinan yang sering di derita masyarakat petani.

Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kelompok silat dan di barengi sentimen ideologis yang kuat dan cenderung emosional dalam bertindak seringkali di manfaatkan oleh kelompok kepentingan yaitu oleh para politisi lokal untuk mendukung parpol yang di pimpimnya. Fenomena tersebut bisa di lihat Mantan Bupati Ponorogo Markum pada tahun 1998 lalu bergabung menjadi anggota kehormatan SH Terate. Maka kelompok silat yang jumlahnya ribuan sangat potensial untuk mendukung kepentingan parpol tertentu.

Hadirnya nuansa politisasi dalam sebuah organisasi silat yang menambah rantai konflik semakin panjang dan sangat sulit untuk diselesaikan. Pertarungan eksistensi antara SH Winongo dan SH Terate juga ber imbas pada perekutan anggota sebanyak–banyaknya. Dalam memperebutkan anggota juga sebagai perebutan basis ekonomi.




Konflik Identitas antara SH Winongo dan SH Teratai yang di mulai dengan klaim kebenaran tentang pemegang teguh ajaran ke SH an sekarang mulai merebak pada perebutan basis ekonomi serta di manfaatkanya kelompok silat sebagai penyokong parpol tertentu.

Di lain sisi masyrakat pun ikut melestarikan adanya konflik tersebut. maka untuk menghindari adanya konflik ideologis yang berkepanjanngan perlu di lakukan tindakan yang tegas oleh aparat kepolisian. Serta pemerintah daerah setempat harus menciptakan media sosial yang lain yang dapat membuat masyarakat keluar dari rutinitas sehari-hari dan terlepas dari berbagai tekanan sosial ekonomi yang selalu menghatui.


Kita cukup mengenal dengan perseteruan-persetueruan tak beralasan antara generasi
muda Persaudaraan Setia Hati Terate dengan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo.
Dalam acara yang cukup ramah dan simpatik inilah masing-masing ketua dari 2 Perguruan besar
duduk bersama. Keihklasan untuk bisa saling menerima perbedaan adalah suatu hal yang mudah,
bila kita mempunyai hati yang putih, suci dan niat bersih untuk perdamaian.
Kenapa kita harus "berkelahi" bila harus mendapatkan pengakuan ?


2 Pemimpin Perguruan besar memberikan simbolisasi Persatuan dan Perdamaian
dengan saling menggenggam kedua tangan mereka. Ternyata, masyarakat (anggota dari 2 perguruan besar)
masih perlu simbolisasi dari pemimpin mereka untuk bisa berubah. Semoga saja Tuhan YME
memberikan para anggota dan simpatisan suasana kedamaian di hatinya masing-masing. Amin.


Semakin makmur para masyarakat karena kebutuhan dasar sudah mencukupi, maka mereka akan semakin damai. Tetapi kenapa meski anggota dari 2 Perguruan besar itu sudah kenyang dengan makanan tetap saja "berkelahi"?. Semoga simbolisasi Tumpengan ini bisa memberi berkah bagi kedua Perguruan besar ini. Amin.