Kilauan cahaya emas memantul dari tepi pantai berpasir yang pagi itu banyak dilintasi perahu nelayan. Riak-riak kecil ombak menghempas dengan buih yang menyapu lembutnya permukaan pasir Pantai Tanjung Karang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (6/9/2012) kemarin.
Pantai yang terletak sekitar 35 km dari pusat Kota Palu ini menjadi pusat dicanangkannya gerakan Sadar Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pantai yang berombak tenang itu memang menjadi salah satu tujuan wisata utama di Sulawesi Tengah. Potensi wisata di pantai ini mulai dikembangkan dengan beberapa bangunan rumah panggung yang difungsikan sebagai penginapan.
Rumah berukuran lebih kurang 5 x 5 meter hanya berjarak sekitar 10 meter dari bibir pantai. Terdapat pula sebuah resor yang biasa digunakan menginap para wisatawan asing.
Prince-John Resor inilah justru salah satu yang memelopori wisata minat khusus, yaitu wisata selam. Tempat ini menjadi operator selam bagi wisatawan.
Minimnya promosi wisata di tanah air membuat potensi keindahan bawah air di sekitar pantai Tanjung Karang ini lebih banyak diketahui di luar negeri. Pemerintah daerah setempat belum serius dalam menggarap wisata di kawasan ini. Penataan pantai terlihat belum maksimal sesuai tata ruang yang ada.
Wisatawan yang belum memiliki kemampuan menyelam dapat menikmati surga bawah laut dengan terumbu karang di dalamnya itu melalui perahu kaca. Harga sewa satu perahu ditawarkan Rp 100.000.
Akomodasi ke lokasi ini sangat mudah dengan banyaknya maskapai penerbangan yang ke Kota Palu. Lalu menempuh perjalanan darat sekitar 45 menit menuju Pantai Tanjung Karang.
0 komentar:
Posting Komentar