RAJA AMPAT menjadi destinasi unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 2012. Di sini wisatawan dapat menikmati indahnya terumbu karang dengan biota laut menawan, serta pemandangan bahari yang mengesankan.
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekira 46.000 kilometer persegi, namun hanya 6.000 kilometer persegi berupa daratan, dan 40.000 kilometer persegi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat.
Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan kurang lebih 1.500 pulau kecil dan atol, serta empat pulau besar utama, yakni Misol, Salawati, Bantata, dan Waigeo. Inilah yang kemudian menjadikan Raja Ampat taman laut terbesar di Indonesia.
“Pesona Keindahan yang dimiliki Raja Ampat tidak ada duanya. Ini dapat terlihat saat saya datang ke sana. Saya bisa melihat keindahan terumbu karang tanpa harus menyelam,” tutur Dyah Ayu Pamela, seorang wisatawan yang pernah mengunjungi Raja Ampat ketika dihubungi okezone, baru-baru ini.
Dyah menambahkan, terbukti bila terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini, juga ditemukan 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang.
“Dengan data tersebut, terbukti kalau keindahan alam Raja Ampat masih benar-benar alami mulai dari terumbu karang hingga pantainya,” ungkapnya.
Selain itu, Christantiowati, seorang penghobi snorkeling dan diving menjelaskan bahwa datang ke Raja Ampat dijamin tidak akan membuat Anda kecewa. Sebaliknya, mereka bakal ketagihan untuk datang dan datang lagi.
“Khusus untuk Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas menyelam, hamparan laut biru yang membiaskan keindahan langit, taburan pasir putih yang memancarkan kilaunya bagaikan mutiara, bisa dinikmati. Selain itu, di sana masih ada gugusan pulau-pulau yang memesona dan flora serta fauna unik, seperti cenderawasih merah, cenderawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis bunga anggrek,” ujarnya.
Christantiowati menambahkan, untuk faslitas penginapan, ada resor bernama Papua Diving di Pulau Mansuar. Ini merupakan salah satu resor terkemuka di kawasan Raja Ampat.
“Wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar selam betah selama berhari-hari, bahkan sebulan berada di Raja Ampat menikmati keindahan yang ada di sana dan menginap di Papua Diving,” katanya.
Penginapan sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro (Rp900 ribu) semalam. Namun, jika Anda ingin menyelam, tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebesar 30 euro (sekira Rp360 ribu) sekali menyelam pada satu lokasi tertentu.
Sementara itu, menurut Dyah, kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana. Pulau Kri, Waigeo, serta Misool juga menyiapkan resor buat pengunjung. Di pulau Misool ada Eco Resort yang dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip konservasi alam yang ketat.
Kesepakatan itu adalah untuk menjaga ekosistem terpadu yang disebut “No Take Zone”, yakni melarang eksploitasi pengambilan apapun dari laut, mulai dari berburu kerang, telur penyu, sirip ikan hiu, sampai hanya sekadar mencari ikan. “Secara ekstrem, malah eco resort mengharamkan penggunaan antiseptik karena limbah buangannya dikhawatirkan akan membunuh ekosistem terumbu karang di sekitarnya,” jelasnya.
Beberapa resor menetapkan harga relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas lengkap. Wisatawan dengan biaya terbatas juga dapat memanfaatkan resor milik pemerintah yang jauh lebih murah di daerah Waisai, Ibu Kota Raja Ampat.
Untuk datang ke sana, Anda harus terbang dulu ke Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, Papua, lalu langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekira 10 orang yang tarifnya Rp3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekira 3-4 jam untuk mencapai kawasan Raja Ampat, khususnya ke Pulau Mansuar.
Berkeliling pulau yang diinginkan, kita dapat menyewa speedboat berkapasitas 10 orang dengan harga Rp3-5 juta per delapan jam, tergantung kepandaian Anda menawar. Anda juga bisa mengambil paket wisata dengan mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat seperti burung Cendrawasih.
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekira 46.000 kilometer persegi, namun hanya 6.000 kilometer persegi berupa daratan, dan 40.000 kilometer persegi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat.
Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan kurang lebih 1.500 pulau kecil dan atol, serta empat pulau besar utama, yakni Misol, Salawati, Bantata, dan Waigeo. Inilah yang kemudian menjadikan Raja Ampat taman laut terbesar di Indonesia.
“Pesona Keindahan yang dimiliki Raja Ampat tidak ada duanya. Ini dapat terlihat saat saya datang ke sana. Saya bisa melihat keindahan terumbu karang tanpa harus menyelam,” tutur Dyah Ayu Pamela, seorang wisatawan yang pernah mengunjungi Raja Ampat ketika dihubungi okezone, baru-baru ini.
Dyah menambahkan, terbukti bila terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini, juga ditemukan 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang.
“Dengan data tersebut, terbukti kalau keindahan alam Raja Ampat masih benar-benar alami mulai dari terumbu karang hingga pantainya,” ungkapnya.
Selain itu, Christantiowati, seorang penghobi snorkeling dan diving menjelaskan bahwa datang ke Raja Ampat dijamin tidak akan membuat Anda kecewa. Sebaliknya, mereka bakal ketagihan untuk datang dan datang lagi.
“Khusus untuk Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas menyelam, hamparan laut biru yang membiaskan keindahan langit, taburan pasir putih yang memancarkan kilaunya bagaikan mutiara, bisa dinikmati. Selain itu, di sana masih ada gugusan pulau-pulau yang memesona dan flora serta fauna unik, seperti cenderawasih merah, cenderawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis bunga anggrek,” ujarnya.
Christantiowati menambahkan, untuk faslitas penginapan, ada resor bernama Papua Diving di Pulau Mansuar. Ini merupakan salah satu resor terkemuka di kawasan Raja Ampat.
“Wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar selam betah selama berhari-hari, bahkan sebulan berada di Raja Ampat menikmati keindahan yang ada di sana dan menginap di Papua Diving,” katanya.
Penginapan sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro (Rp900 ribu) semalam. Namun, jika Anda ingin menyelam, tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebesar 30 euro (sekira Rp360 ribu) sekali menyelam pada satu lokasi tertentu.
Sementara itu, menurut Dyah, kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana. Pulau Kri, Waigeo, serta Misool juga menyiapkan resor buat pengunjung. Di pulau Misool ada Eco Resort yang dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip konservasi alam yang ketat.
Kesepakatan itu adalah untuk menjaga ekosistem terpadu yang disebut “No Take Zone”, yakni melarang eksploitasi pengambilan apapun dari laut, mulai dari berburu kerang, telur penyu, sirip ikan hiu, sampai hanya sekadar mencari ikan. “Secara ekstrem, malah eco resort mengharamkan penggunaan antiseptik karena limbah buangannya dikhawatirkan akan membunuh ekosistem terumbu karang di sekitarnya,” jelasnya.
Beberapa resor menetapkan harga relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas lengkap. Wisatawan dengan biaya terbatas juga dapat memanfaatkan resor milik pemerintah yang jauh lebih murah di daerah Waisai, Ibu Kota Raja Ampat.
Untuk datang ke sana, Anda harus terbang dulu ke Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, Papua, lalu langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekira 10 orang yang tarifnya Rp3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekira 3-4 jam untuk mencapai kawasan Raja Ampat, khususnya ke Pulau Mansuar.
Berkeliling pulau yang diinginkan, kita dapat menyewa speedboat berkapasitas 10 orang dengan harga Rp3-5 juta per delapan jam, tergantung kepandaian Anda menawar. Anda juga bisa mengambil paket wisata dengan mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat seperti burung Cendrawasih.
0 komentar:
Posting Komentar