Kapten legendaris Milan Franco Baresi akan meresmikan
sebuah rumah baru di ibukota Kenya dalam sebuah upacara untuk memulai
putaran final Kejuaraan Wilayah Kumuh AC Milan.
MILAN – Satu lagi proyek Yayasan Milan yang hebat telah membuahkan hasil
dan karenanya akan ada pesta di Nairobi besok untuk merayakan aksi
solidaritas penting yang diselenggarakan “Alice for Children” bersama
Twins International ini.
Delegasi Yayasan Milan akan dipimpin oleh kapten legendaris klub ini Franco Baresi yang akan meresmikan sebuah rumah baru di Nairobi untuk anak-anak yatim piatu.
Pihak Yayasan telah bekerja sama dengan “Alice for Children” dengan membangun Alice Village yang merupakan tempat penampungan 76 anak-anak yatim piatu di ibukota Kenya itu dan di mana sebuah rumah baru telah dibangun untuk 24 anak dari wilayah kumuh di ibukota ini. Secara total, 100 anak yatim piatu akan tumbuh jauh dari kerusakan dan mimpi buruk HIV.
Komitmen Yayasan Milan berlanjut ke bidang lain. Perlindungan kesehatan merupakan satu bagian penting lainnya dari proyek ini dan pihak yayasan akan menjamin biaya medis dan kesehatan bagi 150 anak dari Alice Village dan Alice Homes, panti asuhan lain yang diselenggarakan oleh Alice for Children di wilayah kumuh di Kariobangi. Dengan cara ini, pihak Yayasan akan menyediakan penyaringan medis, asuransi kesehatan dan perawatan bagi anak-anak pengidap HIV.
Anak-anak dari berbagai daerah kumuh di Nairobi akan ambil bagian dalam putaran final Kejuaraan Wilayah Kumuh AC Milan yang pertama pada Minggu, 3 Juli yang diselenggarakan oleh Alice for Children atas kerja sama dengan Yayasan Milan. Kejuaraan ini dimulai pada 19 Maret dan ini istimewa karena 12 tim yang bertarung terdiri dari anak-anak berusia from 10 hingga 14 tahun yang berasal dari daerah kumuh Nairobi seperti Kibera, Korogocho, Kariobangi dan Matare, yang menunjukkan sekali lagi bagaimana sepakbola bisa memainkan peran penting dalam memerangi masalah sosial.
"Sekali lagi Yayasan Milan membawa sedikit kedamaian dalam sebuah komunitas yang dilanda kemiskinan dan penyakit," kata Franco Baresi pemain Milan bernomor punggung enam yang akan membuka putaran final turnamen itu. "Gagasan menelenggarakan sebuah turnamen di wilayah kumuh Nairobi punya arti penting ganda karena memberikan momen bersantai dan karena menggeluti sepakbola jelas bisa membantu memerangi kerusakan sosial."
Seluruh penjuru komunitas Korogocho akan terlibat dalam event ini dan diundang untuk bergabung dalam pawai pertama yang akan digelar melalui Korogocho dan mencapai lapangan sepakbola di mana pluit wasit akan memulai grand final.
Jalan-jalan dan lapangan di Korogocho di mana laga-laga akan dimainkan telah dibiayai oleh Kedutaan Besar Italia yang telah mengamati proyek ini dengan sangat seksama dan di bawah bimbingan Duta Besar Paola Imperiale yang baru berada di Nairobi selama beberapa bulan.
Delegasi Yayasan Milan akan dipimpin oleh kapten legendaris klub ini Franco Baresi yang akan meresmikan sebuah rumah baru di Nairobi untuk anak-anak yatim piatu.
Pihak Yayasan telah bekerja sama dengan “Alice for Children” dengan membangun Alice Village yang merupakan tempat penampungan 76 anak-anak yatim piatu di ibukota Kenya itu dan di mana sebuah rumah baru telah dibangun untuk 24 anak dari wilayah kumuh di ibukota ini. Secara total, 100 anak yatim piatu akan tumbuh jauh dari kerusakan dan mimpi buruk HIV.
Komitmen Yayasan Milan berlanjut ke bidang lain. Perlindungan kesehatan merupakan satu bagian penting lainnya dari proyek ini dan pihak yayasan akan menjamin biaya medis dan kesehatan bagi 150 anak dari Alice Village dan Alice Homes, panti asuhan lain yang diselenggarakan oleh Alice for Children di wilayah kumuh di Kariobangi. Dengan cara ini, pihak Yayasan akan menyediakan penyaringan medis, asuransi kesehatan dan perawatan bagi anak-anak pengidap HIV.
Anak-anak dari berbagai daerah kumuh di Nairobi akan ambil bagian dalam putaran final Kejuaraan Wilayah Kumuh AC Milan yang pertama pada Minggu, 3 Juli yang diselenggarakan oleh Alice for Children atas kerja sama dengan Yayasan Milan. Kejuaraan ini dimulai pada 19 Maret dan ini istimewa karena 12 tim yang bertarung terdiri dari anak-anak berusia from 10 hingga 14 tahun yang berasal dari daerah kumuh Nairobi seperti Kibera, Korogocho, Kariobangi dan Matare, yang menunjukkan sekali lagi bagaimana sepakbola bisa memainkan peran penting dalam memerangi masalah sosial.
"Sekali lagi Yayasan Milan membawa sedikit kedamaian dalam sebuah komunitas yang dilanda kemiskinan dan penyakit," kata Franco Baresi pemain Milan bernomor punggung enam yang akan membuka putaran final turnamen itu. "Gagasan menelenggarakan sebuah turnamen di wilayah kumuh Nairobi punya arti penting ganda karena memberikan momen bersantai dan karena menggeluti sepakbola jelas bisa membantu memerangi kerusakan sosial."
Seluruh penjuru komunitas Korogocho akan terlibat dalam event ini dan diundang untuk bergabung dalam pawai pertama yang akan digelar melalui Korogocho dan mencapai lapangan sepakbola di mana pluit wasit akan memulai grand final.
Jalan-jalan dan lapangan di Korogocho di mana laga-laga akan dimainkan telah dibiayai oleh Kedutaan Besar Italia yang telah mengamati proyek ini dengan sangat seksama dan di bawah bimbingan Duta Besar Paola Imperiale yang baru berada di Nairobi selama beberapa bulan.
0 komentar:
Posting Komentar