Kementerian Pekerjaan Umum dinilai oleh Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) belum sepenuhnya memperhatikan kelayakan ruas jalan propinsi, terutama jalan kabupaten/kota yang akan digunakan pemudik. Kementerian Pekerjaan Umum dinilai hanya memperhatikan ruas jalan nasional.
"Menteri Pekerjaan Umum diharapkan untuk tidak saja fokus pada jalan nasional, namun juga harus memperhatikan kelaikan jalan propinsi dan kabupaten yang digunakan mudik Lebaran nanti. Adanya kecelakaan di jalan kabupaten dan desa selama mudik merupakan indikasi kuat kurang ketatnya pemantauan mutu jalan di daerah," ujar Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit di kantor MTI Cikini, Jakarta, Selasa (14/8/2012).
Danang mengungkapkan, kondisi jalan daerah sebagai penyangga jalan nasional harus diperhatikan. Secara umum, lanjutnya, kondisi permukaan jalan nasional yang dipersiapkan sebagai koridor utama angkutan Lebaran antara tahun 2008-2012 secara umum mengalami peningkatan. Namun, hal itu tidak disertai peningkatan jalan daerah yang membutuhkan penanganan serius, sama halnya dengan ruas jalan nasional.
"Jika hal itu (perbaikan jalan daerah) tidak mendapatkan penanganan oleh pemerintah maka kecelakaan karena mudik di jalan daerah bisa meningkat," tambahnya.
Dia menambahkan, secara umum kondisi permukaan jalan di jalur Pantura atau lintas Jawa Tengah sudah memuaskan. Namun dia memberi catatan, kondisi jalan yang sudah layak tidak disertai laik fungsi untuk kelengkapan bangunan keselamatan jalan berupa guard rail yang baik. Hal tersebut dapat terlihat di ruas tol Padalarang - Cileunyi. Selain itu, tidak adanya pemisah jalan turut memberikan kontribusi besar bagi kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Dalam kesempatan yang sama Dirjen Bina Marga Djoko Maryanto mengungkapkan, persiapan jalan untuk pemudik sudah sepenuhnya siap. Selain itu, prasarana jalan telah layak digunakan oleh pemudik.
Dirinya tidak menampik jika kondisi jalan daerah tidak memenuhi kelayakan. Dinas Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum selama ini memusatkan perhatian pada jalan nasional. Sebabnya, frekuensi pemudik lebih memilih memanfaatkan jalan nasional tersebut.
"Kesiapan jalan sudah baik. Jalan daerah belum tertangani dengan baik karena fokus kami (Dinas Bina Marga) adalah jalan nasional yang banyak digunakan para pemudik," terang Djoko.
Djoko mengemukakan, tidak benar jika Dinas Bina Marga membangun dan memperbaiki jalan pada saat menjelang Lebaran. Bina Marga, lanjutnya, membangun jalan untuk menunjang kegiatan sosial dan ekonomi, salah satunya Lebaran. Dalam pelayanan ekonomi, perbaikan dan pembangunan jalan tidak berhenti saat mudik saja.
"Baik jalan nasional maupun jalan daerah akan diperhatikan sebagai komitmen kami untuk melakukan pelayanan di bidang ekonomi dan sosial," pungkasnya.
"Menteri Pekerjaan Umum diharapkan untuk tidak saja fokus pada jalan nasional, namun juga harus memperhatikan kelaikan jalan propinsi dan kabupaten yang digunakan mudik Lebaran nanti. Adanya kecelakaan di jalan kabupaten dan desa selama mudik merupakan indikasi kuat kurang ketatnya pemantauan mutu jalan di daerah," ujar Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit di kantor MTI Cikini, Jakarta, Selasa (14/8/2012).
Danang mengungkapkan, kondisi jalan daerah sebagai penyangga jalan nasional harus diperhatikan. Secara umum, lanjutnya, kondisi permukaan jalan nasional yang dipersiapkan sebagai koridor utama angkutan Lebaran antara tahun 2008-2012 secara umum mengalami peningkatan. Namun, hal itu tidak disertai peningkatan jalan daerah yang membutuhkan penanganan serius, sama halnya dengan ruas jalan nasional.
"Jika hal itu (perbaikan jalan daerah) tidak mendapatkan penanganan oleh pemerintah maka kecelakaan karena mudik di jalan daerah bisa meningkat," tambahnya.
Dia menambahkan, secara umum kondisi permukaan jalan di jalur Pantura atau lintas Jawa Tengah sudah memuaskan. Namun dia memberi catatan, kondisi jalan yang sudah layak tidak disertai laik fungsi untuk kelengkapan bangunan keselamatan jalan berupa guard rail yang baik. Hal tersebut dapat terlihat di ruas tol Padalarang - Cileunyi. Selain itu, tidak adanya pemisah jalan turut memberikan kontribusi besar bagi kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Dalam kesempatan yang sama Dirjen Bina Marga Djoko Maryanto mengungkapkan, persiapan jalan untuk pemudik sudah sepenuhnya siap. Selain itu, prasarana jalan telah layak digunakan oleh pemudik.
Dirinya tidak menampik jika kondisi jalan daerah tidak memenuhi kelayakan. Dinas Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum selama ini memusatkan perhatian pada jalan nasional. Sebabnya, frekuensi pemudik lebih memilih memanfaatkan jalan nasional tersebut.
"Kesiapan jalan sudah baik. Jalan daerah belum tertangani dengan baik karena fokus kami (Dinas Bina Marga) adalah jalan nasional yang banyak digunakan para pemudik," terang Djoko.
Djoko mengemukakan, tidak benar jika Dinas Bina Marga membangun dan memperbaiki jalan pada saat menjelang Lebaran. Bina Marga, lanjutnya, membangun jalan untuk menunjang kegiatan sosial dan ekonomi, salah satunya Lebaran. Dalam pelayanan ekonomi, perbaikan dan pembangunan jalan tidak berhenti saat mudik saja.
"Baik jalan nasional maupun jalan daerah akan diperhatikan sebagai komitmen kami untuk melakukan pelayanan di bidang ekonomi dan sosial," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar