JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memastikan untuk membeli 100 unit tank tempur utama Leopard dari Jerman, seperti disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin.
Sjafrie mengatakan alasan memilih Leopard dari Jerman dan bukan dari Belanda adalah Pemerintah Belanda tidak bisa memberikan kepastian yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan quota yang diminta oleh Indonesia.
"Kita ingin rencana strategis kita tepat waktu dan tepat jumlah. Hal itu ternyata bisa dipenuhi oleh Jerman," ungkap Sjarief di Gedung DPR RI, Rabu (4/67/2012).
Rencananya Indonesia menargetkan 15 unit tank Leopard di 2012 ini. Dan sampai jumlah maksimum yang diminta 100 unit tank Leopard pada 2014. "Kita perlukan 15 unit sudah berada di Indonesia pada Oktober 2012," papar Sjafrie.
Sjafrie memaparkan, alokasi anggaran yang semula 220 juta dollar AS untuk belanja dari Belanda direposisi ke Jerman menjadi 280 juta dollar AS. "Memang lebih mahal di Jerman karena dia produsen, dan itu sudah termasuk transfer teknologi. Sedangkan Belanda lebih murah karena kementerian pertahanannya yang akan jual dan itu tidak termasuk ToT," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar