Senin, 13 Februari 2012

Mie Ayam " wong ndeso "


Anda penggemar mie ayam? Jika ya, tak ada salahnya jika mencoba Mie Ayam Wong Ndeso yang berlokasi di Jalan Raya Rawabelong, Jakarta Barat. Sebab, mie ayam Wong Ndeso memang terkenal berbeda dari mie ayam lain. Rasanya yang menebar aroma pedesaan, dengan harga yang cukup bersahabat membuat usaha mie ayam milik Widodo (26) ini cukup digemari masyarakat, khususnya mahasiswa.

Maklum dengan harga Rp 7.000 untuk mie ayam biasa, dan Rp 10.000 untuk mie ayam komplit dengan tambahan bakso, plus hidangan kerupuk pangsit gratis membuat mie ayam Widodo ini cukup mendapat tempat di kalangan mahasiswa yang rata-rata kampusnya tidak jauh dari tempatnya berdagang.

Tak heran, mie ayam Widodo ini selalu habis diburu pembeli. Kalaupun masih ada, tak jarang pembeli harus antre. Untuk melayani pembeli, Widodo mempekerjakan 5 orang karyawan. Dalam sehari, Widodo mengaku menghabiskan 25 kilogram mie atau setara 300 porsi, dengan omzet mencapai Rp 3 juta per hari.

Widodo mengaku, penggunaan nama Wong Ndeso pada warung mie ayam miliknya, semata-mata hanya kebetulan saja. Awalnya, nama tersebut terinsipirasi dari jargon yang dikeluarkan oleh artis Tukul Arwana dalam salah satu acara di televisi swasta. Widodo mengaku sebelum seperti saat ini, usaha miliknya hanyalah mie ayam gerobakan biasa. Namun, sejak ia membuat nama Mie Ayam Wong Ndeso, usahanya menjadi terkenal di kawasan Rawabelong dan sekitarnya.

Sepintas memang mie ayam Widodo ini tidak ada bedanya dengan mie ayam di warung lain. Namun perbedaan akan terasa saat kita mencicipi rasa dan aromanya yang khas pedesaan. Rasa bumbu di kuahnya pun sangat terasa di lidah. Belum lagi daging ayam cincang dan daun bawang yang ditaburkan di atas tumpukan mie membuat orang ingin segera menyantapnya. Istimewanya, semua tidak menggunakan bahan pengawet apapun.

Widodo mengaku, saat ia merintis usaha Mie Ayam Wong Ndeso, butuh waktu lebih dari 3 tahun untuk melakukan uji rasa dan kualitas mie ayam hingga digemari pelanggan. Perjalanan membuka usahanya juga tidak mulus begitu saja, karena persaingan jenis dagangannya sangat banyak dan sengit. Apalagi di antara tempat usahanya berdiri warung sejenis yang mempunyai nama cukup tenar. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat usaha Widodo.

Di tempat usahanya ini, ia biasa buka pukul 17.30 hingga tengah malam. Biasanya pengunjung membludak terutama saat jam pulang kantor. Tak jarang, banyaknya pengunjung di tempatnya, mengakibatkan kemacetan di sekitar Jalan Raya Rawabelong. "Jika pengunjung membludak kami menyarankan pengunjung parkir di tempat futsal yang tidak jauh dari tempat jualan kami," sarannya, Jumat (10/2).


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar